Ekspedisi Palembang Pertama: Kegagalan Belanda Menaklukkan Kesultanan Palembang

Ave Neohistorian!

Setelah berakhirnya Perang Napoleon, Inggris mengembalikan Palembang yang telah mereka kuasai kepada Belanda. Pemerintah Kerajaan Belanda tak percaya pada Sultan Ahmad Najamuddin II yang dinobatkan oleh Inggris maka Belanda membuang Ahmad Najamuddin II ke Cianjur dan melantik kembali kakak dari Ahmad Najamuddin II yakni Sultan Mahmud Badaruddin II.

Akan tetapi, Mahmud Badaruddin adalah pribadi yang patriotis sehingga Komisaris Belanda, Herman Muntinghe tak percaya padanya. Saat melakukan inspeksi ke Musi Rawas, Muntinghe diserang oleh loyalis Mahmud Badaruddin. Muntinghe kemudian menuntut agar Putera Mahkota, Pangeran Ratu Muhammad Tjing Djamaluddin diserahkan pada Belanda sebagai jaminan kesetiaan. Ketika Mahmud Badaruddin menolak, pecahlah Perang Menteng dimana Belanda kalah dan Muntinghe diusir.

Belanda yang geram memgirimkan ekspedisi militer pada tahun 1819, dibawah pimpinnan Konstantijn Wolterbeek untuk menggulingkan Mahmud Badaruddin dan melantik keponakannya, Pangeran Jayaningrat sebagai sultan yang baru. Kali ini Belanda bernasib sial karena terjebak di rawa-rawa saat musim penghujan dan terhalang air pasang. Mahmud Badaruddin juga membangun pertahanan sepanjang sungai Musi tepatnya di Pulau Kemaro dan Plaju.

Belanda makin ketar-ketir ketika Mahmud Badaruddin menghanyutkan gelondongan kayu di sungai untuk menghambat laju kapal perang Belanda. Wolterbeek yang kesal akhirnya mundur ke Batavia.

Akan tetapi, Belanda tak jera dan kembali mengirimkan ekspedisi kedua ke Palembang, dua tahun kemudian. Namun itu cerita untuk lain kali.

AEV

Editor: Irene Monica

Sumber:

G, Kepper. (1900). Wapenfeiten van het Nederlands Indische Leger; 1816-1900. M.M. Cuvee, Den Haag.

Baca artikel lainnya

+ There are no comments

Add yours