Jiang Zemin dan Teori Tiga Perwakilan

Ave Neohistorian!

Pada tanggal 25 Februari 2000 di Hotel Zhudao, Guangzhou, Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, Jiang Zemin merumuskan suatu haluan baru bagi partai dan pemerintah. Menurutnya, Kebijakan-kebijakan partai dan pemerintah merupakan represtasi dari kebutuhan pengembangan tenaga produktif Tiongkok, representasi dari orientasi pengembangan kebudayaan Tiongkok dan representasi dari keinginan fundamental dari mayoritas penduduk Tiongkok. Pemikiran Jiang Zemin tersebut populer dengan sebutan “Teori Tiga Perwakilan” (Sange Daibiao).

Konsep tiga perwakilan yang dicetuskan oleh Jiang adalah solusi atas insiden Peristiwa Tiananmen 1989 serta runtuhnya Uni Soviet dan negara-negara satelitnya. Kala itu, Amerika Serikat menggunakan dalih Peristiwa Tiananmen untuk meyakinkan lembaga-lembaga pinjaman internasional agar tak mengucurkan pinjaman utang baru kepada Tiongkok yang berguna sebagai stimulus dalam pembangunan reformasi dan keterbukaan mereka. Implikasi dari tindakan tersebut, nilai ekspor Tiongkok langsung menjadi merosot dan neraca perdagangan Tiongkok pada tahun 1989 menjadi defisit.

Selain itu, konsep Tiga Perwakilan juga dibuat untuk menengahi perselisihan antara kelompok konservatif yang ingin agar Reformasi diakhiri agar Tiongkok tak menjadi negara kapitalis dan kelompok pro Reformasi yang menghendaki perubahan ekonomi Tiongkok. Konsep Tiga Perwakilan juga menjadi jembatan penghubung antara Maoisme dan Dengisme serta dianggap menyempurnakan konsep Sosialisme Bercita rasa Tiongkok (Zhongguo Tese Shenhuizuyi).

Terlepas dari berhasil atau tidaknya teori tiga perwakilan ini, Jiang Zemin sendiri ternyata tidak terlalu berperan banyak dalam mereformasi ekonomi Tiongkok hingga akhir kepemimpinannya, justru Perdana Menteri Zhu Rongji lebih banyak berperan dalam menyusun kebijakan ekonomi Tiongkok, dimana Zhu Rongji memberantas korupsi dan menghapus monopoli usaha oleh pemerintah, namun pemerintah tetap mengawasi secara ketat.

Penulis: Jonathan Tsai

Editor : Irene Monica

Sumber :

Wicaksono, Michael. 2017. Republik Rakyat China : Dari Mao sampai Xi Jinping. Elex Media Komputindo – Jakarta.

Baca artikel lainnya

+ There are no comments

Add yours