Keterlibatan Hirohito Yang “Disembunyikan”

Ave Neohistorian!

Ada banyak perdebatan mengenai tanggung jawab Kaisar Hirohito selama Perang Dunia Kedua berkecamuk. Selama perang, pihak Sekutu sering menggambarkan Hirohito bersama dengan Hitler dan Mussolini sebagai tiga diktator utama blok Poros. Namun, setelah perang, Amerika Serikat berpendapat bahwa mempertahankan kaisar akan membantu menciptakan rezim pendudukan sekutu yang damai di Jepang, sehingga mereka menggambarkan Hirohito sebagai “tokoh tak berdaya” tanpa implikasi dalam kebijakan perang.

Namun, setelah kematian Hirohito, beberapa sejarawan berpendapat bahwa Hirohito memiliki banyak keterlibatan dalam keputusan kejahatan perang Jepang daripada yang diperkirakan sebelumnya. Bukti baru juga menunjukkan bahwa Hirohito secara aktif terlibat dalam keputusan politik dan militer sebelum perang. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Hirohito harus bertanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan kekaisaran, seperti Pembantaian Nanking dan kekejaman Unit 731 di Manchuria.

Meskipun kekuasaan Hirohito dibatasi oleh anggota kabinet dan oligarki militer, beberapa bukti menunjukkan bahwa ia memiliki beberapa keterlibatan dalam kebijakan militer Jepang. Terdapat pandangan yang berbeda tentang sejauh mana Hirohito bertanggung jawab atas kejahatan perang Jepang, dengan beberapa sejarawan berpendapat bahwa ia adalah penggerak utama di balik agresi militer Jepang. Ada juga perdebatan mengenai keputusan untuk memberikan Hirohito kekebalan dari persidangan di Pengadilan Militer Internasional Timur Jauh. Selama Hirohito masih hidup, perdebatan mengenai tanggung jawabnya dianggap hal yang sangat tabu di Jepang.

Referensi:

Divine, Dr. Robert A. (2005). Warriors and Scholars: A Modern War reader., edited by Peter B. Lane and Ronald E. Marcello

Laquerre, Paul-Yanic (2013). Showa: Chronicles of a Fallen God.,

Baca artikel lainnya

+ There are no comments

Add yours