Lola Montez: Perempuan Licik Yang Menjatuhkan Raja Ludwig I

Ave Neohistorian!

Maria Doloresa Eliza Rosanna Gilbert atau Lola Montez (1818-1861) adalah biduan dan penari keturunan Irlandia yang terkenal karena membuat kekacauan politik di Bavaria, Jerman

Pada tahun 1840, ia memulai karir di Spanyol dan mendapat nama panggung yakni Lola Montez. Akan tetapi karier Lola kurang bagus sehingga ia pindah ke Bavaria, Jerman.

Saat Lola menari di teater kerajaan di ibukota Munich, Raja Bavaria yakni Ludwig Karl August von Wittlesbach sangat terpikat dengan kecantikannya lalu mengangkat Lola sebagai selir. Kabar burung juga berhembus bahwa Ludwig tergoda karena ukuran payudara Lola, bahkan Lola sampai membuka gaunnya dan memamerkan tajuk dadanya pada Ludwig yang kegirangan.

Ludwig bahkan memberikan jabatan eksekutif dalam dewan kerajaan pada Lola. Disaat sepi, Ludwig selalu menulis ‘puisi bucin’ untuk Lola. Status Lola makin meningkat setelah ia mendapat gelar bangsawan yakni Adipati Lansfeld. Menteri yang memprotes seperti Karl von Abel, langsung dipecat oleh Ludwig. Mahasiswa dan rakyat yang muak akhirnya melakukan Revolusi pada tahun 1848.

Pada masa Revolusi 1848, mahasiswa dan rakyat menuntut agar Lola diusir dari Bavaria, namun tidak semudah itu. Lola meminta Ludwig agar menutup kampus dan membuat pasukan pendukung bernama Brigade Alemmania yang terdiri atas mahasiswa yang dibayar oleh Ludwig untuk melindungi Lola. Maka, terjadilah tawuran antar mahasiswa yang berujung penjarahan dan kerusuhan.

Akhirnya, saudara Ludwig, Pangeran Karl Theodor Maximilian August von Wittlesbach berjanji di hadapan massa untuk menangkap Lola dan mengurangi kekuasaan kakaknya. Saat disatroni polisi, Lola sudah kabur dari Bavaria. Adapun Ludwig yang tak mau kekuasaannya berkurang, memutuskan turun tahta dan digantikan oleh puteranya, Pangeran Maximilian Joseph von Wittlesbach.

Setelah terusir dari Bavaria, Lola menggunakan uang yang ia peroleh dari Ludwig untuk berpindah-pindah negara. Ia juga terlibat banyak hubungan dengan sejumlah pria hingga ia wafat karena penyakit kelamin.

Penulis: Andika Surya Putra

Editor : Irene Monica

Referensi:

Marita Panzer. Lola Montez : Ein Leben als Bühne. Verlag Friedrich Pustet, Regensburg 2014,

Baca artikel lainnya

+ There are no comments

Add yours